kisah tentang sebuah keikhlasan
Ketika mendengar ada satu desa yang warganya tidak satupun memeluk agama Islam, iapun memutuskan untuk pergi kesana.
Teman-nya mengingatkan, bahwa perjalanan kesana rutenya susah dilewati karena terhalang sungai yang banyak buaya-nya.
Ia berkata, "bawa aku kesana..!"
Temannya berkata, "kami kemudian berangkat kedesa tersebut melewati sungai dengan menggunakan perahu. Para buaya mengitari perahu kami dan Alhamdulillah akhirnya kami sampai juga ke desa tersebut. Warga desa terkejut melihat kedatangan kami. Merekapun bertanya," bagaimana kalian bisa sampai kesini? Kami menjawab," dengan izin Allahu Ta’ala."
Kamipun kemudian mendakwahkan Agama Islam kepada mereka. Pemuka-nya berkata," kami siap masuk Islam, tapi ada syaratnya.. "
Ia berkata," apa syaratnya? Pemuka tersebut berkata," sudah lama hujan tidak turun di desa kami, tolong berdoalah kepada tuhan-mu agar ia menurunkan hujan..! Ia berkata, "baik, silahkan kumpulkan semua warga desa disini..! Mereka pun kemudian mengumpulkan warga. 'Saya kemudian whudu' lalu melaksanakan sholat istisqo. Saat sujud, saya menangis sejadi-jadinya sambil berdoa," Ya Allah... Janganlah Kau hinakan agama Abdurrahman karena kesalahan dan dosa Abdurrahman.. Ketika masih dalam kondisi berdoa, tiba-tiba saya mendengar suara guntur diiringi hujan lebat. Mereka semuanya akhirnya memeluk agama Islam.
Melalui dakwah yang ia lakukan selama 29 tahun dibenua Afrika, jutaan orang masuk Islam. Ia membangun kurang lebih 5700 masjid dan musholla, menyantuni 15000 anak yatim, membangun 124 rumah sakit dan klinik dan 840 madrasah, serta menggali banyak sumur air buat warga.
Dia adalah warga Kuwait yang bernama, Abdurrahman As Samiith Rahimahullahu Ta’ala.
Semoga Allah Ta'ala menerima amal ibadah beliau dan menempatkan-nya ditempat terbaik disisi-Nya.
آمين يا مجيب السائلين
Copas : dodi koto
Post a Comment for "kisah tentang sebuah keikhlasan"