Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Titip doa,sesuai syariatkah?

 


Apakah ketika Haji Wada', Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam pernah buka layanan titip doa kepada para shahabatnya yang tidak berangkat haji? 


Apakah para shahabat radhiyallaahu `anhum ketika haji pernah sekali aja buka layanan titip doa kepada shahabat atau para tabiin yang tidak berangkat haji? 

لو كان خيرا لسبقونا إليه


"Sekiranya perbuatan (jamaah haji yang membuka layanan titip doa) itu baik, tentulah para shahabat telah mendahului kita mengamalkannya"


Bawakan hujjah kamu ?


---


Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda :


من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد


``Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada keterangan darinya, maka dia tertolak``.

   ~ Hadits riwayat Imam Muslim, dari jalan Ummul Mukminin `Aisyah radhiyallaahu `anha


Dari `Irbadh Bin Sariyah dari Nabi shallallahu `alaihi wasallam, beliau bersabda :


إياكم و محدثات الأمور فإن كل محدثة بدعة و كل بدعة ضلالة و كل ضلالة في النار


``Hati-hatilah kalian terhadap perkara baru, karena semua perkara baru adalah bid`ah dan setiap bid`ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu tempatnya dineraka.``

   ~ Hadits riwayat Imam Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan selainnya


  Abdullah Bin Umar radhiyallaahu `anhuma berkata :


كل بدعة ضلالة وإن رآها الناس حسنة


``Setiap bid`ah itu sesat meskipun manusia menganggapnya baik``

  ~ Riwayat Imam Al Likaa-i (1/92)

Post a Comment for "Titip doa,sesuai syariatkah?"