Gambar Andong Jaman Dulu
Andong adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan. Kota ini memiliki sejarah yang panjang dan merupakan tempat kelahiran banyak tradisi budaya Korea. Berikut adalah sejarah singkat Andong:
1. Zaman Kuno: Wilayah Andong telah dihuni sejak zaman prasejarah, dan bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa orang telah tinggal di daerah ini selama ribuan tahun. Salah satu peninggalan kuno yang paling terkenal adalah Dolmen, struktur batu yang digunakan sebagai megalitikum makam.
2. Dinasti Silla: Selama Dinasti Silla (57 SM - 935 M), Andong menjadi pusat penting untuk agama Buddha. Banyak kuil-kuil dan situs bersejarah yang dibangun selama periode ini masih ada hingga sekarang.
3. Dinasti Joseon: Pada abad ke-14, Andong menjadi salah satu pusat budaya Korea. Dinasti Joseon (1392-1910) memainkan peran penting dalam pengembangan seni dan sastra di kota ini. Sejumlah cendekiawan terkenal, seperti Yi Hwang (Toegye) dan Yi I (Yulgok), berasal dari Andong dan memainkan peran penting dalam sejarah intelektual Korea.
4. Perang Imjin (Perang Imjinwaeran): Andong terkenal karena peran pentingnya selama Perang Imjin pada akhir abad ke-16. Ketika pasukan Jepang yang dipimpin oleh Toyotomi Hideyoshi menyerang Korea pada tahun 1592, Andong menjadi salah satu pusat perlawanan terhadap penjajahan Jepang. Namun, kota ini juga mengalami penghancuran yang signifikan selama perang tersebut.
5. Budaya dan Tradisi: Andong terkenal karena berbagai tradisi budayanya, termasuk festival Mask Dance (Andong Mask Dance Festival) yang menampilkan pertunjukan tarian topeng tradisional. Kota ini juga dikenal karena rumah-rumah tradisional Korea, yang disebut "hanok," yang dapat Anda temui di Andong Hahoe Folk Village. Desa ini adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan mempertahankan arsitektur dan gaya hidup tradisional Korea.
Andong adalah tempat yang kaya akan sejarah dan budaya Korea, dan banyak wisatawan mengunjungi kota ini untuk merasakan kekayaan budayanya yang berusia ratusan tahun.
Post a Comment for "Gambar Andong Jaman Dulu"