memakai cadar dengan ilmu
Bismillah...
10 CARA MENGETAHUI WANITA BERCADAR KARENA ILMU DAN TANPA ILMU
1. Mengenakan Kaus Kaki
Wanita yang bercadar karena tahu ilmunya dipastikan selalu mengenakan kaus kaki dan celana dalaman. Itu untuk mencegah aurat tersingkap saat beraktivitas. Mereka juga dipastikan mengenakan gamis atau rok. Bukan celana, apalagi celana jin. Sementara yang tidak berilmu, biasanya tidak mengenakan kaus kaki dan legging. Saat pakaiannya tertiup angin, auratnya kelihatan.
2. Dilakukan Bertahap
Pada kebanyakan wanita, penggunaan cadar dilakukan secara bertahap sambil belajar dan memperdalam ilmu agama. Biasanya dimulai dengan semacam masker. Lama kelamaan, setelah siap mental, semakin meningkat pula jenis cadar yang digunakan. Ada yang sampai mengenakan burka, mata pun tertutup kain tipis. Tidak semua orang yang memperdalam ilmu agama berani mengenakan cadar. Sementara yang ikut-ikutan tiba-tiba saja mengenakan cadar tanpa belajar lebih dahulu.
3. Hanya Menutup Wajah bagi Nonmahram
Wanita yang mengenakan cadar sebenarnya tidak tertutup sama sekali dengan sekelilingnya. Cadar hanya digunakan untuk menjaga diri dari laki-laki nonmahram. Dengan sesama perempuan, mereka berinteraksi tanpa mengenakan cadar, tentu saja di ruangan tertutup yang tidak terdapat laki-laki asing. Jika ada laki-laki, wajahnya kembali ditutup.
4. Tidak Berduaan dengan Laki-laki Asing
Ini juga jadi salah satu pembeda. Mereka yang mengenakan cadar karena paham ilmunya tidak akan berduaan dengan laki-laki nonmahram. Apalagi dalam Islam, berkhalwat atau berduaan antara laki-laki dan wanita nonmahram, terlarang. Komunikasi pun terbatas pada yang dibolehkan, misalnya untuk urusan jual beli dan hal lain yang dibolehkan syariat.
Misalnya, wanita bercadar boleh saja membeli barang dan berbicara dengan pedagang atau pemilik toko. Sedangkan, wanita yang bercadar karena ikut-ikutan mungkin saja masih bersenda gurau dengan laki-laki nonmahram/ajnabi.
5. Tidak Berbicara di Depan Umum
Wanita bercadar biasanya tidak pernah tampil di depan umum yang pesertanya terdapat laki-laki asing, apalagi sampai berbicara atau berpidato atau berceramah. Mereka hanya berbicara jika audiensnya semua perempuan dan anak-anak. Itu karena suara perempuan oleh sebagian ulama menyebutnya sebagai aurat. Banyak laki-laki yang syahwat mendengar suara merdu perempuan.
6. Tidak Menyanyi atau Mengeraskan Suara saat Membaca Alquran
Sangat aneh jika ada wanita bercadar yang menjadi penyanyi. Apalagi jika sampai diiringi musik. Sebagian ulama menyatakan bahwa musik haram dengan mengacu pada sejumlah dalil. Terlepas dari halal atau haramnya musik, wanita bercadar tidak akan memperdengarkan suara indahnya kepada laki-laki asing.
Kalaupun mereka diminta membaca Alquran dalam sebuah acara, maka itu hanya dilakukan jika seluruh pesertanya perempuan dan anak-anak. Itu pun suaranya dipastikan hanya terdengar dalam ruangan, tidak sampai ke luar masjid atau luar gedung sehingga terdengar oleh laki-laki nonmahram.
7. Hanya Mau Dibonceng oleh Mahram
Hampir sulit menemukan wanita bercadar membonceng pada ojek motor, baik online maupun yang konvensional. Kalaupun menggunakan ojek, maka pengemudinya dipastikan perempuan juga. Mereka hanya mau dibonceng oleh mahram, seperti suami, saudara, ayah, dan yang disebutkan dalam Alquran dan Hadits. Mereka tidak akan membonceng kepada ipar laki-laki karena termasuk nonmahram.
8. Tidak Bertamu atau Menerima Tamu Laki-laki
Sebagai bagian dari menjaga diri, wanita bercadar yang belajar ilmunya, dipastikan tidak akan bertamu ke rumah yang hanya ada laki-laki nonmahram. Begitu pula sebaliknya, tidak akan menerima tamu laki-laki jika suaminya atau mahramnya sedang tidak berada dalam rumah.
Jika tamu wanita datang dengan mahramnya, wanita bercadar juga bersama mahramnya, biasanya pertemuan berlangsung di tempat terpisah. Wanita berbincang sesama wanita dan laki-laki berbincang dengan laki-laki. Mereka tidak bercampur baur mengobrol dalam ruangan yang sama.
9. Tidak Bersalaman dengan Laki-laki Asing
Wanita bercadar tidak akan bersalaman dengan laki-laki asing. Sebenarnya ini tidak hanya dilakukan wanita bercadar. Salah satu dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa tertusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, lebih baik daripada menyentuh wanita.
10. Tidak Mengenakan Pakaian Mencolok dan Tidak Bergaya di Medsos
Salah satu tanda yang membedakan wanita yang bercadar karena paham ilmu dan yang sekadar ikut-ikutan adalah warna pakaiannya. Wanita yang mengenakan cadar ideologis tidak memilih warna cerah, semisal pink, oranye, dan warna menarik lainnya. Umumnya mengenakan warna hitam, biru tua, hijau tua, dan warna lain yang tidak menonjol.
Wanita yang memahami subtansi cadar juga tidak akan mengunggah foto atau vidio yang sementara bergaya atau foto selfie ke media sosial. Apalagi berfoto bareng dengan laki-laki yang bukan mahram, walaupun merupakan tokoh idola.
Wallahu A'lam
Dakwah Salaf Akhwat
#fb_
#Akhwat_Salafus_Sholih
Post a Comment for "memakai cadar dengan ilmu"